Monday, October 1, 2007

der Mond fuer die Nacht



Ada teman yang motret bulan purnama di Bali. Ternyata dilihat dari mana pun bulan terlihat sama... Dan bulan cuma tampak di malam hari.

Sunday, September 30, 2007

Ketemu Pak Tua Penjual Pisang Lagi


Kemarin sore, akhirnya ketemu lagi pak tua penjual pisang itu. Seperti yang dulu, diapun masih menjajakan pisang-pisang itu dengan sepeda tuanya. Awalnya masih ragu menepati janjiku untuk membeli pisangnya kalau ketemu lagi, secara saat itu duit lagi mefet itupun duit ngutang lagi. Sampai akhirnya pak tua menghilang dari padangan mata, terus berkeliling menjual pisang-pisangnya. Hati rupanya gak bisa dibohongi, suara hari terus saja teriak "janji loh!". Akhirnya kukejar juga si bapak tua itu, kubeli 2 sisir pisangnya, meski aku gak suka makan pisang jenis itu. Dan nasib pisang itu kini, terjemur panas matahari mau dibikin sale...semoga jadinya enak...
Setidaknya sudah menepati janji, lega.....

Monday, September 24, 2007

i am a dreamer


Kalau diminta mendeskripsikan diriku dalam satu kalimat, pasti aku akan berkata 'i am a dreamer'. Ya, karena aku suka banget bermimpi dan berkhayal. Setiap waktu sepanjang hidupku aku bermimpi. Tapi ada yang lain saat ini, aku punya mimpi indah yang beda. "Ah suka banget aku pada mimpiku ini!"

Sunday, September 16, 2007

Waaaaaaaaaaaa..........

Kenapa ya, uang begitu berkuasa?
Berdasar pengalaman pribadi pernah terkunci di lift, akhirnya aku jadi merenungkan sesuatu...
Sejak pertengahan juli 2007, aku ditugaskan di tim khusus (sebut saja demikian), tim ini berada di bawah langsung super big bos yang punya tv. Tim khusus ini berkantor di lantai 24 sebuah menara bank yang tinggi. Pada suatu hari aku bermaksud untuk turun ke lantai dasar. Tak ada yang aneh, sampai pintu lift tertutup. Dan, nah loh! kok angka-anagka di lift tak bisa dipencet. Aku yang di dalam lift sendiri, pastinya takut banget, wah ada apa neh? wah aku belum mau mati di dalam lift sendiri, pokoknya semua pikiran buruk sudah ada di kepala, apalagi lift melaju turun cepat dengan sendirinya, dan tidak berhanti di lantai dasar. Beberapa detik kemudian lift pun berhenti di lantai lower ground. Ah aku selamat pikirku. Tapi nah loh, kok di lantai ini heboh, ada karyawan yang mencoba menahanku untuk tidak keluar dari lift. Aku sempat bingung, tapi langsung sadar oh super big bos datang, dia mau naik lift. Wah harus cepat-cepat kabur neh daripada ketemu atau harus satu lift bareng, lagian sudah ditunggu teman di luar. "Mas aku mau keluar." kataku pada mas, yang kalo gak salah namanya Edi. "Oh, ya sudah mbak cepetan" katanya. Aku pun berjalan cepat keluar dari lift, tapi di pintu keluar khusus itu ada sekuriti yang sadis banget dong, memelototi aku, dan menyuruh cepat pergi. Sebel gak seh... kayaknya yang mau datang dewa, sampai aku diperlakukan seperti itu! Eksklusif banget ya perlakuan bagi orang yang punya duit. Lift khusus, jalan yang steril dari pengguna lain, sekuriti yang berbaris dan siap memberi hormat, padahal bos itu masih di pintu gerbang loh.
Tapi ada cerita lagi yang sangat kontras. Masih cerita dari lantai 24 juga. Selesai syuting, seperti biasa kru harus mengembalikan alat ke logistik yang ada di gedung sebelah. Dan karena membawa barang banyak, kami harus lewat lift barang. Tahu gak lift barang bagaimana keadaanya, gak ada ac, tiap lantai berhenti jadi bisa dibayangkan bagaimana lamanya menunggu lift itu. Setelah menunggu kira-kira setengah jam, lift barang pun datang dan turun perlahan-lahan. Di dalam lift aku bersama OB, CS, dan kurir mereka pun bercanda tentang lift barang yang seharusnya buat barang itu. Aku jadi ingat memo yang dipasang beberapa waktu sebelumnya, yang menyatakan OB, CS, Driver, dkk hanya boleh lewat lift barang. Oh jadi lift seperti ini yang diperbolehkan dipakai oleh mereka. Kok kejam ya peraturan kantor? Gak manusiawi! Padahal mereka juga berpenampilan rapi dan bersih kenapa lift yang dipakai harus dibedakan? Padahal dengan lift barang pekerjaan para OB mengantar memo juga jadi lama, karena liftnya yang super lemot. Masih masuk akal kalo CS yang membawa alat pel atau ember besar hanya boleh di lift barang, tapi kalau OB yang bawa kertas memo, kan tidak akan mengganggu.
Ah, hidup kadang tidak adil tapi justru karena manusia itu sendiri. Manusia sendiri yang membuat hidup ini tidak adil karena membedakan manusia lainnya.

Monday, September 10, 2007

Pingin........

Selain rumah dan mobil, hal yang ingin kumiliki hehehe:
kamera, ah pingin banget bisa moto-moto
video kamera, siapa tahu bisa dapat eksklusif peristiwa besar
laptop, ipod, pda.... lha kok maruk!?
ini sebagai bentuk doa, semoga dikabulkan Amien...
dan semoga ada yang mau menyumbang hiks hiks hiks

Mengabaikanmu.....

Weleh, ternyata aku sudah terlalu lama mengabaikanmu. 2 bulan lebih aku tak mengunjungimu. Bukan karena aku tak sayang atau lupa, tapi harap maklum... Kantorku kejam, kadang kami harus saling menganiaya atau bahkan membunuh untuk bisa mendapatkan komputer atau kursi. Jadi lupakan saja sementara untuk mengisi blog, dan pilih chating aja he3... Aku janji, untuk sering datang mengunjungi lagi. (ya iyalah kalo bukan aku sendiri siapa lagi yang mau buka to...kaya blognya penting aja)

Wednesday, June 6, 2007

Capek deh....

Hari ini capek banget, sudah 9 hari kerja belum libur, capek deh....
Tapi besok aku libur empat hari.....asik!!!
Sudah siap-siap, beli dvd buanyak baunget..... Teler-teler deh!!!

Thursday, May 31, 2007

Pot Bunga di Depan Gubuk

Jamal kali kedua, pulang muntaber, alias gak dapet berita. Memalukan! Dua kali jamal, dua kali muntaber. Tapi bersyukur hari ini aku bisa belajar tentang kehidupan lagi. Proyeksi liputan, personalisasi warga miskin di jakarta pada malam hari, diangkat ironinya tapi tetep ceria. Muter-muter jakarta nyari orang miskin, ternyata banyak! Tapi orang miskin yang bekerja keras untuk bertahan hidup,bukan mengemis, namun yang tetap ceria itu sulit. Akhirnya ketemu juga gubuk di pinggir rel kereta api Manggarai, gubuk yang kecil mungil. Di depan gubuk ada pot-pot dari ember bekas yang ditanami bunga. Ada juga ember terbalik dengan lampu, yang kelihatannya dipakai buat menanam ari-ari, sepertinya mereka baru memeiliki bayi. Sayang waktu sudah larut, sudah berkali mengetuk pintu tidak juga dibuka. Mungkin mereka telah capek bekerja seharian, sehingga tidak mendengar suara ketukan. Atau mungkin pula mereka takut untuk membuka pintu, takut bertemu penjahat yang memang banyak di jakarta atau satpol pp yang memang sering merazia mereka. Jadi, aku tidak bisa bertemu mereka, sayang sekali...
Tetap ceria hidup dalam ironi. Itulah yang ada di benakku tentang keluarga penghuni gubuk ini. Masih sempat menanam bunga di depan gubuk seperti itu. Halaman kontrakanku saja, yang jauh lebih luas, terbengkalai, tak ada tanaman selain rumput liar. Tak ada bunga hanya ada sampah yang kadang malas kubuang ke tempat sampah.

Wednesday, May 30, 2007

Pak Tua Itu

Hati perih teriris melihat pria tua itu tertatih mendorong sepeda yang juga sudah tua. Dengan mata rabun dan suara parau menjajakan pisang yang kelihatannya tidak enak dimakan. Tapi salahku, tak bisa berbuat lebih selain mengasihani dia di dalam hati. Menyesal, kenapa tak kubeli saja pisang-pisang itu, kan bisa memberinya rezeki. Dan setidaknya dia bisa pulang ke rumah dengan lebih cepat karena tak harus berkeliling lagi mencari pembeli. Ah bapak tua, kapan lagi kita akan bertemu. Aku janji akan membeli pisangmu, meski aku tak suka makan pisang. Bapak tua, siapapun namamu, terima kasih.....aku bisa belajar bersyukur karenamu. Mensyukuri hidup yang selama ini sering kukutuk. Menyadari bahwa Tuhan sangat mencintaiku. Percayalah juga pak, bahwa Tuhan juga mencintai bapak dengan caraNya sendiri. Memberimu ketulusan untuk terus berusaha di usia senja demi orang-o rang yang bapak cintai. Memberimu semangat untuk terus bekerja keras, bukan jadi peminta-minta. Siapapun namamu pak, aku harap kita bisa bertemu lagi.

Thursday, February 22, 2007

First Post

Post pertama, bingung juga mau nulis apa. Secara suasana hati juga lagi gak gitu baik, badan juga ngilu plus agak mules gini. Aahh capek deh....... Tapi aku harus semangat, terus semangat menjalani hidup apapun yang terjadi..... Ayo dee.... berpikir positif, pikirkan yang indah-indah, pikirkan yang cakep-cakep, pikirkan yang ganteng-ganteng, hehehee dasar genit!!!
Btw, sekarang aku lagi suka banget nonton dorama jepang. Bukan tak mencintai buatan Indonesia, tapi emang sinetron Indonesia gak bagus.... lagipula sebenarnya itu juga bikinan orang India, bukan begitu?? Kembali ke masalah nonton dorama jepang, kalo aku telaah lagi, sebenarnya kita bisa belajar melalui apapun lho... Dan itu bener, terbukti dari hobiku nonton film-film jepang, banyak banget ilmu yang bisa aku petik. Belajar bahasa so pasti, selain bahasa jepangnya sendiri, aku juga bisa belajar bahasa inggris, bahasa malaysia, gimana tidak... dvdnya kadang subtitlenya nggunain bahasa itu. Budaya, fashion, lifestlyle....juga sudah pasti. Tapi yang gak juga ketinggalan SPIRIT.. Spirit orang jepang dalam dorama merefleksikan kehidupan nyata di sana. Dedikasi dan kecintaan mereka pada pekerjaan sangat tinggi, contoh dorama GTO atau Gokusen yang bercerita tentang kehidupan guru, dalam kedua dorama itu menampilkan tokoh guru yang sangat dedicated dengan pekerjaannya. Mereka bekerja sangat keras menjadi seorang guru yang baik. Hal-hal seperti itu benar-benar bisa menggugahku untuk lebih mencintai dan berdedikasi dengan pekerjaaan yang aku lakukan. Tapi hidup bukan drama, yang sekadar fiksi. Hidup itu nyata, tanpa kita tahu bagaimana plot cerita dan endingnya.